Perlu Ada ada Pertemuan Litbang - BNPT Bahas Hasil Penelitian

By Admin

nusakini.com--Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kabalitbangdiklat) Abdurrahman Masud mendorong agar ada pertemuan dan dialog hasil Penelitian Jaringan Pendidikan di Pondok Pesantren yang dilakukan Kementerian Agama dengan stakeholders di antaranya dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). 

“Perlu duduk bersama antara Kementerian Agama dalam hal ini Litbang dengan BNPT, Litbang sudah melakukan fact finding terhadap 16 pesantren tersebut, yakni menemukan bukti di lapangan seperti apa,” terang Abdurrahman Masud dalam saat menutup Seminar Hasil Penelitian Jaringan Pendidikan di Pesantren, Bogor, Jumat (10/6). Hadir mendampingi Kabalitbangdiklat, Kapuslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Hamdar Arraiyah.  

Menurutnya, penelitian ini sangat penting agar supaya orang dalam memandang sebuah fenomena, misalnya menganggap pesantren itu radikal hanya gara-gara ada satu orang yang kemudian tertangkap (aparat), yang sesungguhnya orang tersebut tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan lembaga (pesantren) itu. Oleh karena itu, ujar Masud, kita harus membedakan antara lembaga dengan oknum. 

“Nah, dalam penelitian ini jelas dibedakan antara oknumnya, jaringannya, antara lembaganya, sehingga orang tahu persis bahwa pesantren umumnya moderat, itu yang kita lihat lebih jauh dari hasil penelitian ini,” terang Masud yang menilai secara umum rekomendasi hasil penelitian ini sudah on the track. 

“Hasil penelitian ini Insya Allah lebih jeli dalam memandang, karena langsung ke lapangan dan konfirmasi ke 16 pesantren, kita lebih bicara hasil penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan, ini perlu kita dialogan, ini langkah ke depan,” imbuh Masud yang berharap hasil penelitian ini menajdi rujukan yang konfrehensif. 

Seminar ini melaporkan hasil penelitian di 16 pontren, yaitu Pondok Pesantren (Pontren) al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Al Ikhlas Lamongan, Pontren Daarusy Syahadah Boyolali, Pontren Missi Islam Jakarta, Darul Aman Makassar, Pontren Al Islam Serang Banten, Pontren Nurussalam Cikoneng Ciamis, Pontren Darusy Syifa Lombok Timur, Ponyren Ulul Albab Jati Agung Lampung Selatan, Babul Hikmah Kedaton Kalianda Lampung Selatan, Pontren Islam Amanah Poso, Al Mawar Ambon, Pontren Nurul Hadid Cirebon, Pontren Islam Putri Al Muaddib Cilacap, dan Pontren Wahdah Islamiyah Makassar. 

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data (studi pendahuluan) dilakukan pada 7-11 Februari 2016, selanjutnya dilakukan pendalaman data 28 Maret-6 April 2016. Pengumpulan data dilakukan oleh Tim Peneliti Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (11 peneliti), 1 (satu) orang Balai Litbang Keagamaan Semarang, 2 (dua) orang dari Balai Litbang Keagamaan Makassar, 1 (satu) orang dari peneliti Litbang yang diperbantukan di uIN Yogyakarta, 1 (satu) orang dari MUI Pusat, dan 1 (satu) orang dari NU Online. (p/ab)